
Perbaikan Karakteristik Tanah Laterit
Keterangan | ||
---|---|---|
Penulis | ||
Tahun Terbit | 2024 | |
Nomor ISBN | 978-623-8234-15-8 | |
Ukuran | 15,5 x 23 cm | |
Jumlah Halaman | 206 | |
RingkasanTanah laterit atau sering disebut tanah merah adalah tanah yang terbentuk di daerah tropis atau subtropis dengan tingkat pelapukan tinggi pada batuan basa sampai batuan ultrabasa yang didominasi oleh kandungan logam besi. Ciri-ciri fisik di alam secara umum, tanah laterit atau sering disebut dengan tanah merah merupakan tanah berwarna merah hingga coklat yang terbentuk pada lingkungan lembab, dingin, dan mungkin genangan-genangan air. Tanah ini memiliki profil yang dalam, mudah menyerap air, memiliki kandungan bahan organik sedang dan pH netral hingga asam dengan banyak kandungan logam terutama besi dan aluminium. Sifat-sifat fisik tanah laterit sangat bervariasi tergantung pada komposisi mineralogi dan distribusi ukuran partikel tanah, granulometri dapat bervariasi dari halus sampai gravel tergantung asal dan proses pembentukannya sehingga akan mempengaruhi sifat-sifat geoteknik seperti plastisitas dan kuat tekan (Saing, 2017). Di antara permasalahan tanah laterit Kalimantan Selatan adalah adanya deformasi yang besar saat fase kontruksi maupun fase operasi dalam kegiatan pembangunan maupun perbaikan jalan. Deformasi tanah laterit dipengaruhi oleh sinergis efek tingkat pemadatan, kondisi saturasi dan struktur internal massa tanah. Kinerja perkerasan jalan tanah laterit juga bergantung pada kondisi iklim dan drainase. Tanah laterit umumnya stabil dengan beberapa bahan untuk memodifikasi sifat-sifat tanah. Penambahan material tambah tertentu pada material laterit dapat menyebabkan terbentuknya struktur mikro yang homogen sehingga meningkatkan sifat mekaniknya (Millogo, et.al., 2008). Material tambah tertentu yang tepat untuk tanah laterit adalah dapat menghasilkan kecenderungan untuk meningkatkan nilai CBR dan nilai UCS atau unconfined compressive strength. Share |